Membantu anak beradaptasi di lingkungan baru
Rasulullah bersabda:
Seorang anak yang baru lahir bagaikan kertas putih, maka orang tualah yang mewarnai dia...
Hadist tersebut begitu singkat tapi mengandung beribu makna. Salah satunya adalah yang saat ini mungkin sedang dialami oleh sebagian dari kita. Disaat kita harus melepas anak kita di lingkungan baru. Berbagai gejolak timbul di dalam diri anak kita disaat akan memasuki lingkunagn barunya. Baik anak yang baru mau masuk play group, TK, SD, SMP maupun SMU. Rekasi yang akan ditimbulkan juga berbagai macam. Ada anak yang menyambutnya dengan sengan, biasa saja, ketakutan, penuh kekhawatiran dan lain-lain. Bahkan ada yang berpengaruh pada kondisi fisik anak tersebut seperti mulas (sakit perut) dan demam. Lantas apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka agar dapat beradaptasi dengan baik di lingkungan barunya?
1. Membangun rasa percaya diri anak
Kita sebagai orang tua harus dapat memotivasi anak kita untuk selalu percaya diri dalam menghadapi setiap permasalahan yang ada. Salah satu cara yang bisa kita tempuh adalah dengan menceritakan pengalaman-pengalaman kita sewaktu seusia mereka ketika pertama kali memasuki lingkungan baru. Berusaha untuk terus menyakinkan mereka bahwa ini adalah hal yang menyenangkan sehingga sudah seharusnya bersikap seperti biasa. Banyak beri pujian pada anak ketika anak mampu mengemukakan pendapatnya tentang sekolah barunya juga akan membantu anak lebih percaya diri.
2. Dengarkan isi hati anak
Hal ini sepele, tapi jarang kita lakukan. Kadangkala kita sibuk dengan persiapan yang mungkin hal itu tidak begitu penting bagi anak. Contohnya kita sibuk memilihkan sepatu, kaus kaki, tas, dan peralatan tulis yang cocok untuk anak kita. Sedikit-demi sedikit libatkan anak dalam kesibukan kita dalam mempersiapkan segalanya. Ajak anak untuk berbelanja perlengkapan sekolah sesuai dengan selera mereka (dalam batas wajar tentunya..) sehingga mereka merasa mempersiapkan sekolah adalah hal yang menyenangkan. Selain itu sering-sering mengajak anak diskusi tentang persipan-persiapan yang sudah dilakukan diselingi dengan pujian-pujian bila anak mengeluh. Misalnya “ Bu, Anis takut klo besok di sekolah g’ punya temen?” kita bisa menanggapinya dengan pujian “ Masa sih g’ ada yang mau berteman dengan anak ibu yang cantik ini” atau kata-kata lain yang sifatnya membangun kepercayaan diri anak. Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik bagi anak kita. Setiap pulang sekolah usahakan untuk selalu menanyakan kejadian-kejadian yang terjadi disekolah, dan berilah apresiasi positif, Apabila anak menceritakan hal yang lucu cobalah untuk ikut tertawa lepas denganya, sehingga anak merasa dihargai.
3. Menanamkan rasa bangga bahwa sekolahnya adalah sekolah terbaik
Bawalah brosur tentang sekolah baru kemudian ceritakan kelebihan sekolah dibandingkan dengan yang lain pada anak. Kita awali dari kondisi fisik sekolah sampai pada visi dan misi sekolah. Apabila sudah tertanam rasa bangga di hati anak maka, insyaalloh anak akan merasa lebih dekat dengan sekolahnya.
4. Perkanalkan anak dengan lingkungan barunya
Cobalah beberapa hari sebelum hari pertama masuk sekolah, anak diajak jalan-jalan untuk lebih mengenal lingkungan barunya. Berjalan berkeliling melihat setiap ruangan, mencoba berbincang-bincang dengan orang yang ditemui, membaca tempelan yang ada di dinding akan lebih membuat anak dekat dengan sekolah. Untuk anak yang masih baru mau masuk ke play group, tk, ataupun SD tidak ada salahnya melakukan kunjungan berulang-ulang dan mencoba untuk menggunakan fasilitas mainan yang ada. Hal ini akan mengurangi perasaan ‘asing” anak terhadap lingkungan barunya
5. Jalin komunikasi dengan guru
Jalin komunikasi dengan guru terutama dengan walikelas. Hal ini akan mempermudah kita untuk memantau perkembangan anak. Anak juga akan merasa nyaman apabila dia tahu bahwa orang tuanya sudah kenal dengan walikelasnya. Tapi jangan sampai anak kita merasa di “anak emaskan” oleh wali kelas. Usahakan secara rutin kita meminta informasi dari guru tentang kondisi anak kita. Informasi yang kita dapat digunakan untuk bahan diskusi dengan anak. Terutama bagi kita yang menyekolahkan anak di play group, TK atau SD komunikasi intensif di awal-awal sangat dibutuhkan, sehingga perkembangan adaptasi anak di sekolah dapat terpantau dengan baik. Luangkan sedikit waktu kita saat menjemput anak untuk berdiskusi dengan guru.
Setelah kita mengetahui bahwa anak kita sudah bisa eksis di lingkungan barunya sedikit-demi sedikit kita lepas ketergantungnnya dengan kita. Luangkan waktu walaupun hanya sesaat untuk saling berbagi pengalaman antara orang tua dan anak. Orang tua dan anak saling menceritakan pengalaman yang dialami hari ini. Hal ini akan melatih keterbukaan anak dengan orang tua, sehingga orang tua dapat dengan mudah memantau perkembangan anak di sekolah. Semoga bermanfaat.